Senja

Album pribadi

Kini kita telah sampai pada satu jejak masa,
Aku mengingatnya sebagai masa yang kuimpikan
Tapi bagimu kawan, boleh jadi ia adalah mimpi buruk
Namun, mau tidak mau hari ini kita tengah berjalan melalui fase itu
Fase yang kita sebut masa dewasa

Ya, mungkin hanya sebatas umur, atau pikiran, atau keduanya
Tapi untuk yang pertama, dengan izin Allah kita akan melaluinya
Ya, menjemput 'kepastian' pasti membuat kita menjalani fase-fase umur
Waktu, tempat, dan ruang akan senantiasa bergerak dinamis mengantar kita padanya

Hari ini, satu senja telah lewat
Bagi sebagian besar orang itu artinya tidur atau santai
Sebagian yang lain yah untuk mengerjakan tugas atau sekedar ngobrol
Oh... tidak, kawan
Bagi sebagian kecilnya itu adalah pertanda
Untuk beribadah dan mendekat pada sang Maha Kuasa
Untuk melepas Penat dengan berkhalwat bersama Robbul 'alamin
Ya, bagi sebagian kecilnya yang mengerti, memahami, dan mendalami tentang 'kepastian'

Aku tak berkata apa-apa tentangmu atau diriku
Karena komponen kehidupan yang menyertai kitalah yang akan bersaksi
Menemani kita dengan apa, itu yang harusnya terpikir
Sebab, jika hari ini kita ditemani keluarga, harta, kesenangan, anak, dan sebagainya
Di kubur, amalan kita yang menemani kita dengan izin Allah

Hmh, aku masih berharap
Waktu yang menggiringku akan kuisi dengan hal yang Dia cinta






Makassar, menjelang bulan nan berkah

(2) Langkah Pasti

Cinta punya banyak makna
Meraih cita punya banyak cara
Memaafkan butuh banyak pengertian
Tapi Bersaudara hanya butuh satu kata, Islam

Masa lalu menyirat cerita
Menggores rasa yang berbagai bentuk
Mewarna dalam pelangi ribuan warna
Dan meninggalkan jejak-jejak canda dan haru

Masa depan seakan angkasa
Kau hanya melihat permukaannya saja
Tapi ujungnya? Siapa yang tahu selain DIA, Robb kita?
Makanya kita tak boleh men-judge salah

Nah, antara dua masa itu, ada masa kini
Penghubung antara masa lalu dan masa depan
'kan jadi masa lalu pula suatu saat
Tapi pernah menjadi masa depan
Maka melakukan kebaikan dengan segenap tenaga mari ditegakkan

Melakukan kebaikan tak selamanya hanya melibatkan dirimu
Saudara-saudaramu akan turut serta bersamamu
Walau jarak memisah, do'amu padanya tetap 'kan sampai
Walau tak saling mengenal, kisah mereka adalah penyemangatmu
Lagipula, bukankah kita saling terikat karena Allah
Maka pastilah bahagia rasanya

Masalahnya adalah pada langkah yang kau pilih
Kemana akan kau bawa?
Masa kini yang sangat berharga, tidak untuk menunggu besok
Sebab, siapa yang menjamin kehidupanmu?
Namun satu langkah pasti...
Hidupmu hanya kau tambatkan pada sang Ilahi

Tanpa

Dua rona sendu dalam bait kata
terukir dalam sajak-sajak indah sang empunya
Dalam jiwa yang selalu berusaha
Tanpa lelah walau tak bermakna

Jiwa yang terluka dalam hampa
Kian merasuk hingga jtuh ke lembah
Semua ada masanya kawan
Tanpa rasa
Tanpa canda

Di ujung sana tetap ada akhirnya
Suka tak suka
Acuh tak acuh
Aku bukanlah kau
Kau bukanlah aku

Tiap bait kata yang terucap
'kan tertuang indah dari pena emasnya
Dia yang kau sebut cahaya
dengan Tuan yang Maha Mulia

Bisu tanpa rona kau kelu
Diam tak beriring seakan senar-senar tanpa nada
Kau
Aku
Semua akan berarak ke sana
Kala awan yang bergerak ke lembah menurunkan hujan

Nyata
Pasti
Suatu masa

Tanpa rasa
Tanpa canda

Pages