Resensi Buku: Meneladani Wanita Generasi Sahabat

Judul: Meneladani Wanita Generasi Sahabat (Durus min hayat ash-shahabiyat)
Penerbit: Darul Haq
Penulis : Dr. Abd. Hamid bin Abd. Rahman as-Suhaibani
Cover : Soft cover
Tebal : xii+142 hlm; 21 cm

Telah disebutkan dalam shahih al-bukhari dan lainnya bahwa beberapa orang dari para shahabat radhiyallahu 'anhum berdebat pada hari 'Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam. Sebagian dari mmereka mengatakan,"beliau puasa" dan sebagian lain mengatakan,"beliau tidak puasa". Selanjutnya riwayat ini menyebutkan sikap bijaksana yang dimiliki Ummul Fadhl Lubabah binti Al-Harits,istri Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiyallahu 'anhuma,"Ummul fadhl mengirimkan kepada Rasulullah secangkir besar susu yang pada saat itu beliau berada di atas untanya, kemudian beliaupun meminumnya".

Kisah di atas adalah salah satu kisah yang tercantum dalam buku ini. Di tengah derasnya arus modernisasi, dan peran wanita dilindas oleh pemahaman emansipasi yang berlebihan, buku ini hadir untuk mengembalikan idealitas para wanita tentang bagaimana seharusnya ciri dan pemikiran yang mereka miliki sebagai seorang muslimah.

Buku ini terbagi menjadi beberapa poin yang babnya diberi judul "pelajaran ke-..." yang tersusun secara sistematis diawali dengan "pelajaran pertama: mereka menjaga Allah maka Allah menjaga mereka" yang di dalamnya, menurut hemat penulis, mencakup berbagai hal-hal dasar, yang terpenting di antaranya ialah akidah. Sebab, penjagaan terhadap syari'at Allah ta'ala dilakukan baik ketika berada dalam masyarakat maupun tatkala bersendirian, bahkan apa yang termaktub dalam hati seorang hamba.
Buku ini juga memberikan contoh-contoh kisah inspiratif dan menggugah jiwa dari keseharian para shahabiyat yang berkenaan dengan topik pada bab tersebut. Kisah itu dikemas secara utuh dari sumber dalil (yakni hadits atau kitab para ulama) yang menceritakan kisah shahabiyat tersebut.
Adapun gaya bahasa yang digunakan oleh penulis, karena ini merupakan karya terjemahan, pembaca mungkin akan menemukan sedikit kesulitan apabila tidak fokus memperhatikan penuturan kisahnya dlisebabkan bahasa yang kaku untuk menjaga keotentikan karya ini yang langsung diambil dari sumber dalil.
Namun secara keseluruhan, buku ini banyak memberikan kisah yang mampu menyelisihi pendapat sebagian besar wanita yang tengah diliputi kegundahan tentang hidup mereka sedang profil wanita yang beredar di masyarakat adalah profil dari wanita karir yang semakin mengaburkan nilai wanita dalam peradaban Islam. Buku ini juga hadir untuk para wanita yang ingin mengambil contoh konkrit tauladan, sebab kisah yang banyak beredar adalah kisah sahabat rasulullah dan rasulullah sendiri yang bergender laki-laki. Artinya, dalam beberapa kiprah nyata wanita, kisah shahabiyat yang dikemas dalam 25 poin pelajaran dapat direalisasikan sebagai seorang wanita.
Wallohu 'alam

Pages