Artikel sebelumnya bisa dilihat di http://proudtobeamoslem-zahra.blogspot.co.id/2015/10/kisah-buah-keikhlasan-muhyiddin.html
F. Syaikh-syaikh
Guru Imam An-Nawawi -rahimahullah- dalam bidang fiqih dan ushul fiqih adalah Ishaq bin Ahmad bin 'Utsman Al-Maghribi atau Al-Maqdisi (wafat tahun 650 H), Sallar bin Al-Hasan Al-Irbali atau Al-Halabi atau Ad-Dimasyqi (wafat tahun 670 H), 'Umar bin Bandar bin Umar at-Taflisi Asy-Syafi'i (wafat tahun 672 H), dan 'Abdurrahman bin Ibrahim bin Dhiya' Al-Fazari atau lebih dikenal dengan sebutan Al-Farkab.
Guru Imam An-Nawawi -rahimahullah- dalam bidang hadits adalah 'Abdurrahman bin Salim bin Yahya Al-anbari (wafat tahun 661 H), 'Abdul 'Aziz bin Muhammad bin 'Abdul Muhsin Al-Anshari (wafat tahun 662 H), Khalid bin Yusuf AN-Nablusi (wafat tahun 663 H), Ibrahim bin 'Isa Al-Muradi (wafat tahun 668 H), Isma'il bin Abi Ishaq at-Tanukhi (wafat tahun 672 H), dan 'Abdurrahman bin Abi 'Umar Al-Maqdisi (wafat tahun 682 H).
Guru Imam An-Nawawi -rahimahullah- dalam bidang nahwu dan lughah (bahasa) adalah Syaikh Ahmad bin Salim Al-Mishri (wafat tahun 664 H). Selain itu, beliau juga pernah belajar kepada al-'izz Al-Maliki -rahimahullah-.
G. Akhlak dan Sifat
Para ulama yang menulis biografi Imam An-Nawawi -rahimahullah- sepakat bahwa ia adalah ulama sekaligus imam dalam kezuhudan, teladan dalam ketaatan, figur dalam menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar, serta panutan dalam menasihati penguasa.
Kisah Buah Keikhlasan- Muhyiddin (2)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar