Resensi Buku: Meneladani Wanita Generasi Sahabat

Judul: Meneladani Wanita Generasi Sahabat (Durus min hayat ash-shahabiyat)
Penerbit: Darul Haq
Penulis : Dr. Abd. Hamid bin Abd. Rahman as-Suhaibani
Cover : Soft cover
Tebal : xii+142 hlm; 21 cm

Telah disebutkan dalam shahih al-bukhari dan lainnya bahwa beberapa orang dari para shahabat radhiyallahu 'anhum berdebat pada hari 'Arafah tentang puasa Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam. Sebagian dari mmereka mengatakan,"beliau puasa" dan sebagian lain mengatakan,"beliau tidak puasa". Selanjutnya riwayat ini menyebutkan sikap bijaksana yang dimiliki Ummul Fadhl Lubabah binti Al-Harits,istri Al-Abbas bin Abdul Muththalib radhiyallahu 'anhuma,"Ummul fadhl mengirimkan kepada Rasulullah secangkir besar susu yang pada saat itu beliau berada di atas untanya, kemudian beliaupun meminumnya".

Kisah di atas adalah salah satu kisah yang tercantum dalam buku ini. Di tengah derasnya arus modernisasi, dan peran wanita dilindas oleh pemahaman emansipasi yang berlebihan, buku ini hadir untuk mengembalikan idealitas para wanita tentang bagaimana seharusnya ciri dan pemikiran yang mereka miliki sebagai seorang muslimah.

Buku ini terbagi menjadi beberapa poin yang babnya diberi judul "pelajaran ke-..." yang tersusun secara sistematis diawali dengan "pelajaran pertama: mereka menjaga Allah maka Allah menjaga mereka" yang di dalamnya, menurut hemat penulis, mencakup berbagai hal-hal dasar, yang terpenting di antaranya ialah akidah. Sebab, penjagaan terhadap syari'at Allah ta'ala dilakukan baik ketika berada dalam masyarakat maupun tatkala bersendirian, bahkan apa yang termaktub dalam hati seorang hamba.
Buku ini juga memberikan contoh-contoh kisah inspiratif dan menggugah jiwa dari keseharian para shahabiyat yang berkenaan dengan topik pada bab tersebut. Kisah itu dikemas secara utuh dari sumber dalil (yakni hadits atau kitab para ulama) yang menceritakan kisah shahabiyat tersebut.
Adapun gaya bahasa yang digunakan oleh penulis, karena ini merupakan karya terjemahan, pembaca mungkin akan menemukan sedikit kesulitan apabila tidak fokus memperhatikan penuturan kisahnya dlisebabkan bahasa yang kaku untuk menjaga keotentikan karya ini yang langsung diambil dari sumber dalil.
Namun secara keseluruhan, buku ini banyak memberikan kisah yang mampu menyelisihi pendapat sebagian besar wanita yang tengah diliputi kegundahan tentang hidup mereka sedang profil wanita yang beredar di masyarakat adalah profil dari wanita karir yang semakin mengaburkan nilai wanita dalam peradaban Islam. Buku ini juga hadir untuk para wanita yang ingin mengambil contoh konkrit tauladan, sebab kisah yang banyak beredar adalah kisah sahabat rasulullah dan rasulullah sendiri yang bergender laki-laki. Artinya, dalam beberapa kiprah nyata wanita, kisah shahabiyat yang dikemas dalam 25 poin pelajaran dapat direalisasikan sebagai seorang wanita.
Wallohu 'alam

Kaki Bau? Euuh, yuk ikuti Tipsnya! (Smelly feet)

Assalamu'alaykum warohmatullah wabarokatuh..

Well, for this post, I just translate into Indonesian. So if you're not from Indonesian, you can see the English translation from the original page at:
http://www.nhs.uk/Livewell/foothealth/Pages/smellyfeet.aspx
http://www.wikihow.com/Get-Rid-of-Foot-Odor

Apa kabar kawan muslimah?
Ya, edisi kali ini edisi khusus muslimah (atau muslim) atau general aja kali yah? Soalnya, pembahasan kali ini berkaitan dengan kebersihan kaki. Dari mata turun ke kaki... eh???

Nah, kawan-kawan biasa nggak mengalami skenario seperti ini?
"Tek... tek... tek..." bunyi gunting kuku saat sedang menggunting kuku kaki.
"Hmm... kok ada bau ngga sedap ya?"(dalam hati)


Nah nah nah... Sebagian besar orang memang sering mengalami yang namanya bau kaki dengan latar belakang yang sama ditengarai seperti bau ketiak, yaitu masalah keringat. Tetapi, ada hal lain yang berkombinasi dengan keringat. Nah, yuk simak penjelasan berikut:


Oh, ya, artikel asli dapat dilihat di:
http://www.nhs.uk/Livewell/foothealth/Pages/smellyfeet.aspx
http://www.wikihow.com/Get-Rid-of-Foot-Odor

Bau Kaki
Secara medis, istilahnya dikenal dengan nama bromodosis, kaki yang bau merupakan masalah tahun belakangan ini. Hal ini dapat menjadi memalukan dan tidak menyenangkan untuk Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Penyebab utamanya adalah kaki yang berkeringat berkombinasi dengan penggunaan sepatu yang sama tiap hari.

Kenapa Kaki Berkeringat?
Ada banyak sekali kelenjar keringat pada kaki kita dibandingkan pada bagian tubuh lain. Seseorang dapat mengalami kaki berkeringat disebabkan oleh perubahan suhu atau musim. Tetapi, remaja dan wanita hamil secara khusus lebih cenderung disebabkan adanya perubahan hormonal sehingga mereka akan berkeringat lebih.
Anda juga akan mengalami perspirasi (keringat) jika Anda menggunakan kaki Anda sepanjang hari (karena aktivitas), jika Anda sedang stres, atau sedang mengalami masalah medis yang disebut hyperhidrosis, yang menyebabkan Anda berkeringat lebih dari biasanya. Infeksi fungal (jamur) seperti pada kaki atlet juga dapat menyebabkan bau kaki yang kurang enak.
Berdasarkan penuturan Lorraine Jones, seorang chiropodist (perawat khusus kaki) dan pembicara wanita pada the Society of Chiropodist and Podiatrists, kaki menjadi bau jika keringat tersebut meresap ke dalam sepatu dan belum kering saat Anda gunakan lagi. Nah, bakteri tumbuh dan masuk melalui pori ke kulit lalu mengurai lagi keringatnya. Saat itulah, bau yang tak enak dihasilkan dari penguraian keringat.
"Kaki Anda berkeringat pada sepatu Anda sepanjang hari sehingga menjadi lembab dan akhirnya bakteri tumbuh. bakteri akan terus aktif membelah saat Anda melepas sepatu, khususnya jika Anda menyimpannya pada lemari/rak sepatu yang gelap. Lalu saat Anda memakai kembali sepatu itu keesokan harinya, bahkan walau Anda baru saja mandi, mengenakan sepatu yang masih lembab itu menciptakan kondisi yang sempurna untuk perkembangbiakan mikroba -hangat, gelap, dan lembab"

Siapa yang Sering Mengalaminya?
Semua orang berpotensi, tetapi akan jauh lebih jika Anda:
  • remaja
  • wanita hamil
  • di bawah tekanan emosional atau stres
  • mengalami masalah medis yaitu hiperhidrosis
  • sedang melakukan pengobatan
Tipsnya???

Sedikitnya, menurut WikiHow, ada 3 metode mengatasi masalah bau kaki.
Metode 1: Bersihkan Kaki Anda
1) Gosok kaki Anda. Mungkin terdengar biasa, tetapi gosokan cepat dengan air sabun saat mandi tidaklah cukup. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan bakteri pada kaki dan sel kulit matinya. Jadi, ketika Anda mencuci kaki, exfoliasi seluruh permukaan kaki dengan handuk, sikat, atau mekanisme abrasif (pengelupasan) lainnya dan gunakanlah sabun antibakteri. Jangan lupa gosokjuga sela jari kaki.
2) Keringkan Kaki Anda. Ketika Anda mengeringkan kaki, keringkanah dengan benar. Kelembaban, baik karena keringat ataupun air, adalah penyebab perkembangbiakan bakteri. Tidak mengapa untuk lama mengeringkan kaki Anda secara detil dan jangan abaikan sela jari kaki.
3) Gunakan hand sanitizer. Mungkin terdengar aneh, tetapi bau yang enak (atau tak ada bau) dari hand sanitizer dapat membunuh cacing pada kaki serta menghambat pertumbuhan mikroba.
4) Gunakan antiperspirant. Antiperspirant yang sama Anda gunakan untuk ketiak dapat pula digunakan untuk kaki. Gunakan pada kaki yang bersih dan kering saat malam dan beri titik yang memiliki jarak untuk tiap olesan antiperspirant.
  • Antiperspirant bekerja dengan cara memblok saluran keringat.
  • Jangan gunakan sesaat sebelum keluar, atau Anda dapat tergelincir atau tidak nyaman mengenakan sepatu.
Gunakan Campuran 1/2 vinegar regular dan 1/2 isopropil alkohol.
Anda dapat mencuci kaki dengan larutan 1/2 cuka/vinegar, 1/2 air untuk mencegah bau yang kurang enak. Tambahkan pula beberapa sendok baking soda dan beberapa tetes minyak thyme untuk menghilangkan bau yang tak enak.
Vinegar berfungsi membunuh fungi/jamur, isopropil alkohol menghambat dan membunuh bakteri.
Gosok kaki Anda dengan salah satu bedak berikut:
  • Bedak talk
  • Baking soda
  • tepung jagung

 ...To be continued untuk metode 2 dan 3

Let's PLAN!

Aku pernah dengar:
"Orang yang gagal merencanakan adalah orang yang merencanakan kegagalan"

Baiklah....

Assalamu'alaykum warohmatullah wabarokatuh.. ^_^ ..
Masih di edisi Insomniaku. (Padahal baru di edisi pertama, ya?)
Tapi memang hampir sebulan (atau lebih kali ya) aku insomnia berat. Alhasil, yah, banyaklah yang amburadul. Insomnianya ada kaitan dengan sakitku sih... Hft.

Tapi ngga papalah.Untuk melepas lelah (karena jujur aku udah sangat amat lelah), boleh juga nulis-nulis dikit. Hehe. I AM BACK, Darling...

Terkait dengan Planning. Aku tidak memastikan kalian (readers-ku) semua adalah orang yang gemar planning. Bahkan boleh jadi, quote di atas sering kalian dengar tapi ngga tersentuh juga membuat plan. Well, ngga papa. (Apa sih?)


Memang ngga semua orang diberkahi menjadi seorang planner sejati. Bahkan aku-pun masih butuh kedisiplinan dalam hal planning itu. Tapi, aku yakin, kalian semua PASTI mempunyai sesuatu yang kalian inginkan. Entah bisikan setan kah (eh.. maksudku bisikan hati), sedikit terbersit di pikiran kah, atau sekedar impian eceng-eceng anak muda zaman sekarang (cie yang tua). ARTINYA, sebenarnya kalian semua (read: kita) mempunyai PLAN..ning yang tidak kita sadari.
Cuman bedanya, ada di antara kita yang mengatur/ memenej nya dan ada yang enggak. Kalo dibahasa-indonesiakan, mereka yang me-menej-nya disebut "mengejar impian" sedangkan mereka yang enggak disebut "ngayal"!!

Seperti misalnya, "aduh pengen deh kaya"
Itu mulu diulang-ulang tiap hari di hidupnya seakan menjadi mantra hariannya. BUT, no action. Gimana mau eksyen, wong apa yang mau di-eksyen-in aja masih ngga ada. Artinya ya... cuman ngayal dong.
Eits, hati-hati lho ya! Soalnya banyak ngayal itu pintu masuknya setan juga:
"Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan  membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya , dan akan aku suruh mereka (mengubah  ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merubahnya “.Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (an-Nisaa’ (4) : 119)
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.” (Muhammad (47) : 25)

Nah...nah...
Jadi sebenarnya, ngga papa kok kita menginginkan sesuatu tetapi jangan sampai itu hanya sekedar angan belaka. Mungkin dari situlah quote itu muncul. Supaya kita ngga menjadi orang-orang gagal dan digagalkan. Sebab, Islam pun telah menyuruh kita untuk memperhatikan plan kita, tentunya planning ini adalah planning TERBESAR yang harus kita siapkan. karena gagal di dunia deritanya sementara, tapi gagal di akhirat deritanya SELAMANYA Bro Sis!!!

"“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan segala sesuatu yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat). Dan bertaqwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang telah kamu kerjakan” (QS.59:18)

Jadi sebenarnya, di sini yang ingin kukatakan adalah...
Kalau hari ini kamu belum membuat Planning atas impianmu, mulailah untuk membuatnya! Nggak Usah deh 5 tahun, 10 tahun ke depan. Buat saja untuk hari besok! Ya, untuk sehari saja! Lalu, coba kita cek-cek ulang deh sebelum tidur di hari itu, apakah ada kebaikan walaupun sangat kecil yang kita lakukan dan itu adalah tambahan dari hari kemarin??
Sebab,
Jika hari ini SAMA dengan kemarin, kita RUGI. RUGI,
Jika hari ini LEBIH BAIK dari kemarin, kita UNTUNG. UNTUNG.
Jika hari ini LEBIH BURUK dari kemarin, kita CELAKA. CELAKA.
Itu rumus sederhana. Ya, moga-moga bisa sukses dunia akhirat.

Nah, teman dan sodara, ayo kita sama-sama merencanakan kesuksesan. Dunia dan Akhirat tentunya.

Oh ya satu lagi. Jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan! Sebab ada yang masuk surga hanya dengan menyingkirkan duri di jalan. Lagipula Allah mencintai amalan yang kontinyu walaupun kecil.

Salam Muda.

Love

Nama Panggilannya, HARAPAN


Aku memuji Allah atas nikmatNya padaku
Semoga kau juga merasakan nikmat Allah padamu..
Entah nikmat kebaikan atau ujian..:)
Keduanya tetaplah nikmat dariNya

Ya, nama panggilannya adalah harapan
Ia harus kau kenali dengan dalam
Sebab, tanpanya kau akan seperti mayat hidup
Hidup segan mati tak mau
Dan juga sebab, ia selalu ada untukmu walau kau tak menyadarinya
Ia selalu ingin menjadi sahabatmu

Kawan, ia adalah hadiah dari Allah untukmu
Allah selalu membuka harapan untukmu
Seburuk apapun masa lalumu
Atau seburuk apapun dirimu hari ini
Ketika hari berlalu dan kau masih bertemu dengan hari itu, seketika itu pula artinya Allah masih memberimu kesempatan bertemu dengan'nya'

Nama panggilannya adalah harapan
Tiap orang memiliki masa-masa kelam kehidupannya
Tak terkecuali sahabat Rasulullah, masa kelam mereka adalah ketika belum memeluk Islam
Bahkan ketika berada dalam Islam, turun naiknya iman memang adalah hal yang niscaya
Tetapi Allah telah menjamin surga untuk mereka
Dan yang perlu kau ketahui adalah...
Kau tak sendiri
Dan ia selalu menanti untuk kau sadari

Sebagaimana makna yang dalam pada salah satu sabda rasulullah
"Bahkan jika esok kiamat dan engkau memegang sebutir biji kurma,tanamlah!"
Ya, bahkan jika ketakutan akan masa depan yang boleh jadi tak sesuai harapanmu akan kau lalui, tetaplah berusaha! Tetaplah berbaik sangka pada Rabbmu,. Sebab pahala dan rahmat Dia tetapkan atas usahamu..

Maka, kawan, aku bertanya kepadamu dengan mengutip firman llah:
"Belumkah tiba waktunya bagi orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?"(QS Al-hadiid:16)
Harapan untuk meraih surga-Nya
Harapan untuk menjadi manusia yang berguna untuk-Nya
Harapan untuk memberi kebaikan pada dunia, dan terlebih akhirat kita

“Setiap anak cucu Adam pasti selalu melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik mereka yang melakukan kesalahan adalah yang selalu bertaubat kepada-Nya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ad Darimi)



"Tiap bani adam melakukan dosa, dan sebaik-baik pembuat dosa adalah yang bertaubat"(HR. Bukhari

Tidak Mau Belajar, Tidak Usah Hidup! [part 1]

Bismillahirrohmaanirrohiim....

Yuk kita memuji Allah ta'ala dahulu atas segala nikmat-Nya. Nikmat mata yang begitu besar, nikmat tubuh, nikmat udara, dan nikmat lain yang takkan mampu saya sebutkan. Dan tentunya, nikmat terbesar, nikmat Islam dan Iman yang menetap dalam hati kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk kekasih Allah yang mulia, Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam beserta sahabat dan seluruh pengikut beliau.

Dinamika kehidupan manusia membutuhkan sebuah proses yang besar yang akan mendukung nilai kehidupannya. Proses yang takkan pernah lepas bagi mereka yang senantiasa menginginkan kualitas yang baik bagi kehidupannya. Proses yang takkan pernah melepaskannya, menjadikan predikat bagi dirinya selama ia hidup. Proses yang membuat kita mulia dan diangkat derajatnya oleh Allah ta'ala. Proses yang kita kenal "BELAJAR".

Allah ta'ala telah banyak memuji dan mengangkat orang-orang yang berilmu, yang berakal, yang mau mengambil pelajaran. Di salah satunya adalah firman Allah ta'ala di Q,S Al-Mujaadilah:11

"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Apa yang begitu istimewa dari mereka yang berakal?

Mengapa tidak semua hamba Allah yang disebut berakal?

Mengapa orang yang mau belajar begitu tinggi dan dimuliakan?

Silakan kawan berpikir dahulu. In syaa Allah saya lanjutkan di edisi berikutnya ya...:D

Oh ya,Like page kami di facebook: Ikatan Pelajar Muslimah Indonesia dan twitter kami di @ipmipusat




Menuju TERAS NASIONAL 2014
Satu langkah, dari Pelajar Muslimah untuk Indonesia!!

Selamat tinggal...

Album pribadi

Bilakah masa yang telah berlalu
Mengajak menari bersama haru
Waktu terus bergulir
Menuaikan bulir-bulir

Hatiku
Saat ia jauh
Tak tahu.. rapuh

Berdiri di tengah ombak
Berteriak dalam serak
Mutiara-mutiara yang masih senyap
Tanpa empunya yang penyayang

Duhai...
Masa..
Sudahkah aku kau ridha?
Tinggalkan diriku dalam keadaan indah?
Tersenyum menatapku bahagia?
Ataukah kau berpaling..
Mejauh...
Menyisakan semburat sesal untukku kau pergi..

Duhai...
Sejuknya Ramadhan kan menjauh
Berpaling dari pendosa
Dan berpamit mesra pada yang bertakwa..

Dimanakah aku??

Boleh Jadi, ini Ramadhan terakhir kita...

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, sungguh segala puji hanya milik-Nya, Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, yang menghidupkan dan mematikan, melapangkan dan menyempitkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki. Dengan izin-Nyalah daun-daun berguguran, hujan tercurah, serta manusia dan hewan berkembang biak. Tiada ilah yang berhak disembah selain Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi akhir zaman, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.

Ramadhan, semerbak kehangatan dan ketenangan dalam jiwa kala memasukinya. Bulan yang mulia nan penuh berkah. Baru rasanya beberapa saat lalu kita masih memimpikan dan mengharapkan berjumpa dengannya, kini kita tengah berada di dalamnya. Bulan yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka dan tak ada satupun yang ditutup, menandakan besarnya kesempatan kita memasukinya dengan memperbanyak ketaatan-ketaatan; pintu-pintu neraka ditutup dan tiada satupun dibuka menandakan pula besarnya kesempatan kita terhindar darinya dengan menutup pintu-pintu kemaksiatan di bulan ini.
Sahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Telah datang bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, Allah mewajibkan kalian berpuasa padanya, pintu-pintu surga di buka pada bulan itu, pintu-pintu neraka di tutup, dan para setan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat malam (kemuliaan/lailatul qadr) yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalangi (untuk mendapatkan) kebaikan malam itu maka sungguh dia telah dihalangi (dari keutamaan yang agung)”(HR Ahmad (2/385), an-Nasa’i (no. 2106) dan lain-lain, dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani dalam kitab “Tamaamul minnah” (hal. 395), karena dikuatkan dengan riwayat-riwayat lain)

Ya, ada yang berbeda dengan Ramadhan ini...

Jadi bingung mulai dari mana.

Baiklah, karena aku orangnya to the point mungkin langsung aja kali ya...
Sejujurnya, kesyukuran yang sangat besar harusnya kita panjatkan kepada Allah ta'ala. Mengapa? Hey! Hari ini Allah masih memberi kita kesehatan dan kehidupan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Bagaimana tidak? Di bulan ini, pahala-pahala kita dilipatgandakan dan kesempatan menghapuskan kesalahan-kesalahan kita sangat besar! Coba deh, kalau kita ke mall lantas ada diskon 90% tanpa embel-embel bla bla bla, siapa coba yang nggak mau?! Fitrahnya kita pasti menyukai kemudahan dan hadiah alias bonus-bonus. Nah, tatkala Allah ta'ala memasukkan kita ke bulan ini, BONUS bertebaran dimana-mana dari Allah ta'ala untuk kita. Maka, sepatutnyalah kita bersyukur sebab Allah masih mengizinkan kita berjumpa dengan bulan mulia ini.
So pastilah kita ketemu bulan ini...(?) Ada di antara kita yang berpikir seperti ini? Wets, wets, wets, mas bro mba sis, siapa bilang?! Baru-baru belakangan ini Allah ta'ala memberiku pelajaran berharga tentang harga sebuah kehidupan. Sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, beberapa teman kehilangan salah satu orang tuanya, dan dipanggilnya mereka ke hadapan sang Pencipta seakan tanpa tanda. Di antaranya ada yang terkena serangan jantung mendadak, di antaranya ada yang kecelakaan. Bukan cuman itu, Ramadhan kali ini pun banyak terdengar kabar kematian terutama dari orang-orang yang kukenal. Nah, kawan, jika kita kembali mengingat, memang 'kan ada orang-orang yang kita kenal kini tidak lagi menyambut Ramadhan bersama kita. Di antara mereka pun ada anak-anak dan remaja. Maka, seharusnya kita menyambut bulan ini memang dengan penuh harap akan dipertemukan karena ajal kita tak ada yang tahu. Lalu kini, saat kita memang telah dipertemukan maka nasihatku, MANFAATKAN ia dengan baik, sebaik-baiknya amalan kita. Seperti dipertemukan dengan jodoh kita setelah sekian lama menunggu. Nah, ada nggak di antara kita yang H2C (Harap-harap cemas tentang itu?). Ketika telah dipertemukan, maka pasti kita akan berusaha semaksimal mungkin menjadi istri yang shalihah dan berbakti (penantiannya lama,'kan?!). Atau permisalan lain yang mungkin lebih dapat kawan pikirkan secara lebih dalam.

Ya, alhamdulillah. Allah masih memberiku nikmat-nikmat yang besar. Dan kenikmatan ini memang sungguh besar terasa karena nikmat itu pernah hilang dariku, terkhusus nikmat kesehatan. Kini, jikapun Allah mengambil nikmat kesehatan itu, aku berharap Allah masih memberiku nikmat kekuatan untuk beribadah pada-NYa. Karena hakikat kesehatan itu 'kan adalah bagaimana kita memanfaatkannya untuk ketaatan?

Di akhir ini, ini kutitipkan pada hatiku pribadi. Boleh jadi ini Ramadhan terakhir kita! Makanya, beberapa hari yang masih ada, penuhi ia dengan semarak ibadah dan mulazamah dengan Al-Qur'an. Penuhi ia dengan perbaikan-perbaikan kualitas qiyam dan shiyam kita. Bertakwalah kepada Allah... Karena Allah beserta orang yang bertakwa dan berbuat kebaikan (QS 16:128), Beriman dan bertawakallah kepada Allah, sebab dengannya Allah akan menjauhkan kita dari pengaruh setan.
"Sungguh setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhan"(QS An-Nahl :99)

Pages