Kekuatan Sebuah Keyakinan

Dari Google.com
Aku teringat kisah mereka, yang tunduk dalam ketaatan, besar atas kekuatan sebuah keyakinan, pada siapa lagi jika bukan pada pencipta-Nya.
Di suatu saat, cuaca yang cukup panas luar biasa, segerombol manusia tengah bersusah payah mencangkul dan menggali tanah yang mereka pijak. Suasana yang sangat menyengat tak ayal membuat mereka kepayahan. Salah seorang dari mereka yang wajahnya bercahaya, lebih indah dari rembulan, yang juga pemimpin mereka  ikut merasakan kesusahan yang dirasakan oleh semua yang turut bekerja saat itu. Keadaan tanah yang keras pada akhirnya membuat beberapa orang dari gerombolan itu menemui pemimpin mereka. Maka berkatalah beliau,"Bismillah..." lalu menghantam tanah yang keras itu dengan sekali hantaman," lalu beliau melanjutkan," Allah Maha Besar, aku diberi tanah Persi. Demi Allah, saat ini pun aku bisa melihat Istana Mada'in yang bercat putih". Kemudian beliau menghantam untuk ketiga kali,"Bismillah.." Maka hancurlah sisa tanah yang keras tersebut dan beliau kembali berkata,"  Allah Maha Besar, aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, saat ini pun aku bisa melihat pintu-pintu gerbang Shan'a"

Ya, itu adalah sepenggal kisah Perang Ahzab atau yang kita kenal dengan nama Perang Parit, kisah Rasulullah dan para sahabat beliau kala menggali parit. Saat itu kaum Muslimin masih dalam kondisi yang cukup memprihatinkan dari segi jumlah. Sekutu mereka pun sedikit, apalagi Yaman dan Persi saat itu masih menjadi musuh kaum muslimin. Lantas, mengapa Rasulullah saat itu berkata demikian? Mungkin saja kala itu, beliau ingin menggembirakan kaum muslimin juga membangkitkan semangat mereka dengan menyampaikan hal tersebut. Tapi, tetap saja, bukankah saat itu kedua negeri tersebut BELUM menjadi milik kaum muslimin? Namun keyakinan mereka akan janji rasul-Nya tetap membuat kaum muslimin bergembira dan bersemangat.
Beberapa lama setelah kabar gembira itu, banyak sahabat yang berusaha menjadikan hal tersebut menjadi kenyataan hanya bermodalkan keyakinan yang besar akan janji Rasulullah. Namun nihil. Tak ada dari mereka yang berhasil.
Lantas, apakah itu membuat generasi berikutnya mundur dan hilang keyakinan mereka?
Oh... TIDAK!
Bahkan beberapa generasi setelah itu, upaya untuk merealisasikan janji tersebut terus digencarkan.

Ya, lama... lama setelah itu, bahkan puluhan atau ratusan tahun berlalu, tetap saja kaum muslimin masih menetapi usahanya atas janji Rasulullah. Bukan saja untuk mendapatkan kota besar tersebut, tetapi mereka mengejar janji yang lebih mulia dari itu, yaitu menjadi sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik pasukan.

“Sungguh (pasti) Qasthanthiniyah (Konstantinopel) akan di taklukkan, maka sungguh sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baiknya pasukan adalah pasukannya" (HR. Ahmad)

Ya, janji itu ternyata memang BENAR. Keyakinan itu ternyata memang TEPAT. Tahun 857, 800an tahun setelah wafatnya Rasulullah ternyata barulah kota itu sungguh jatuh ke tangan kaum Muslimin, kita mengenal penakluknya sebagai Sultan Muhammad Al-FAtih.

Di lain waktu, ada pula janji lain yang Rasulullah sampaikan. Bahwa Islam pasti akan berjaya dan menguasai jazirah Arab. Orang-orang yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya lantas tertawa tapi tidak sama halnya dengan kaum muslimin. Mereka teguh dan maju dengan keyakinan besar akan janji Allah ta'ala pada Rasul-Nya. Walau bersusah payah selama 23 tahun berjuang, pada akhirnya jazirah Arab sungguh menjadi kekuasaan kaum Muslimin untuk menegakkan kalimat-kalimat Allah ta'ala.

Ya, kekuatan sebuah keyakinan... yang mereka sandarkan hanya pada pencipta-Nya.
Dan tentulah keyakinan kaum muslimin akan jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang ingkar. Sebab sandaran mereka ialah Dzat yang tidak pernah menyalahi janji.
Allah berfirman yang artinya,"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah." (Q.S Faathir: 5)
"Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita." Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan."(Q.S Al-Ahzab: 22)

Ini adalah contoh yang nyata dari kisah-kisah orang terdahulu dan mereka telah mendapat pertolongan sebagai janji yang benar dari Allah.
Maka YAKINLAH! Yakinlah hanya pada-Nya! Sebab jika engkau masih ragu pada-Nya, maka kepada siapa lagi engkau akan yakin? Sedang hanya Allah saja yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa, Maha Melihat lagi Maha Mendengar.
"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" (Q.SYuunus: 31)

Lagipula... Jika engkau tak yakin maka tak ada juga yang engkau dapatkan..

0 komentar:

Posting Komentar

Pages