Perlengkapan Ibu dan Anak

Assalamu'alaykum bunda sekalian.
Baiklah, untuk hari ini mungkin adalah edisi shopping perlengkapan anak terjamin yah. Jujur aja, aku tahu banget kalau sebagai seorang ibu tentunya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Walaupun aku sendiri belum punya anak tapi yah aku juga suka kok sama anak-anak, hehe. Nah, tentunya para bunda menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, menjadi anak yang shalih dan shalihah adalah harapan utama. Alhamdulillah, aku adalah marketer untuk Toko Salatiga.
Toko Salatiga juga menawarkan berbagai perlengkapan ibu dan anak serta buku parenting  yang in sya Allah akan bermanfaat bagi Bunda. Yang perlu bunda tahu, aku cuman Marketer, jadi dari pihak bunda, aku nggak ngambil keuntungan apa-apa. Hanya sebagai penyedia informasi dan perantara penyampaian info dan pesanan. Nah, belakangan ini memang orang-orang lebih tertarik menjadi dropshipper, tetapi hal itu sudah dikaji secara hukum dalam agama mengenai hal ini dan memang sistem dropshipper kesannya bakalan merugikan pihak produsen juga.
Baca lebih lanjut: http://pengusahamuslim.com/review-majalah-pm-1703/
Jadi, aku juga ingin berlaku jujur sebagai marketer yah, kalau masalah harga, bunda bisa cek-cek harga di toko lain bahkan mungkin dari produsennya langsung, dan itu adalah hak perogratif bunda untuk memilih toko. Tentunya bunda menginginkan harga yang murah dan kualitas yang bagus. Adapun di toko salatiga, yang dapat kami sampaikan adalah orang-orang yang amanah in sya Allah. Berusaha menjaga kepercayaan pelanggan dan selama ini telah terbukti. Dan juga, dengan membeli di toko ini melalui aku, bunda juga sebenarnya tengah membantuku :).
Oh, ya. Harga ini tidak termasuk ongkos kirim alias ongkir bunda yang tanggung dengan origin: Semarang.

1. Popok kain alias Cloth Diaper
Harga: 84.000




Harga: 84.000 GG B-Dipe







Harga 84.000

Harga 84.000

Beberapa motif lain masih tersedia. Pembelian min 6 pcs/tipe diskon 5.000/pcs
2. Buku Bantal
Harga: 35.000

Harga : 35.000

Harga: 35.000

Harga: 35.000

Harga: 35.000
Beberapa judul masih juga tersedia.
3. Buku Parenting
Harga: 32.000

Harga: 25.000

Harga: 70.000

Harga: 30.000
Ada pula buku-buku lain.

Baiklah memang aku cuman ngasih sampel aja dari barang-barang Toko Salatiga. Jadi, bunda mungkin bisa bertanya atau info lebih lanjut:
pin BBM: 74A0C266

Terima kasih

Uang pun Membeli Kebahagiaan



Sumber: Republika.co.id
Di dalam kehidupan, setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan. Namun demikian, makna dan arti kebahagiaan akan berbeda alias relatif bagi masing-masing mereka. Saking pentingnya kebahagiaan dalam hidup seseorang, banyak buku yang membahas mengenai masalah ini. Sebut saja The Happiness Project (Gretchen Rubin), The Happiness Hypothesis (Jonathan Haidt), Stumbling on Happiness (Daniel Gilbert); dari Indonesia seperti Sabar dan Syukur “bikin hidup lebih bahagia” (Yunus Hanis Syam), Surga dan Bahagia (dr. Inca H. Bintang), Bahagia itu Sederhana (Tukiyo Suryo Atmojo), dan masih banyak lagi. Bukan hanya itu, bahkan quote yang unik-unik pun dibuat untuk menunjukkan cara mereka memandang kebahagiaan. Contohnya seperti pada akun twitter Happiness is (@damnhappyyy) yang bahkan membuat plesetan sederhana tentang kebahagiaan. Secara alamiah, memang manusia sangat ingin merasakan ketentraman di dalam hatinya dan kebahagiaan seakan menjawab semuanya. Lalu, siapa pula yang menyangka bahwa uang pun dapat membeli kebahagiaan?
Selama ini kita mendengar perkataan orang-orang bahwa uang tidaklah dapat membeli semuanya, terutama kebahagiaan. Tapi, seperti apa maksud “uang membeli kebahagiaan”? Kebahagiaan seperti apa yang dibeli? Mari kita simak beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait hubungan uang dan kebahagiaan yang dilansir dari medicaldaily.com.
Para peneliti pada 27 Februari lalu  menghadiri symposium di Long Branch, Calif, untuk menemukan dan membahas mengenai masalah ini. Simposium yang diadakan dengan tema “Happy Money 2.0: New Insight Into The Relationship Between Money and Well-Being” merupakan acara yang dilakukan untuk merayakan 16 tahun Social Psychology dan Society for Personality. Pada kegiatan ini, dijabarkan 4 paper penelitian yang secara sederhana bertujuan untuk menjawab apakah uang bisa atau tidak membeli kebahagiaan.
Studi 2014 yang dipublikasikan pada Journal of Positive Psychology sebelumnya telah menjawab pertanyaan ini setelah mereka menemukan bahwa orang yang menghabiskan uangnya untuk merasakan pengalaman lebih bahagia daripada menghabiskannya untuk barang-barang material atau properti mewah.  Amit Kumar seorang mahasiswa doctoral Program Psikologi di Cornell University yang mengemukakan lebih lanjut alasan hal ini, yaitu perasaan antisipatif untuk pembelian pengalaman cenderung lebih menyenangkan, tidak terburu-buru dibandingkan perlengkapan atau property mewah  yang kita inginkan untuk dibeli. Hal yang serupa disebutkan oleh Jordi Quoidbach menemukan bahwa harta dan kekayaan yang berlimpah dapat meruntuhkan apresiasi dan mengurangi emosi positif yang dialami pada kehidupan sehari-hari. Anda tahu: banyak uang, banyak masalah. Dalam hal ini uang dalam bentuk property akan tersimpan secara simbolis yang menunjukkan kelimpahan harta si pemilik. Berbeda dengan pengalaman yang tersimpan secara emosional.
Hal ini juga senada disebutkan oleh peneliti dari Harvard Business School, University of Manheim, dan Yale University yang menunjukkan bahwa peningkatan kekayaan tidak seimbang dengan peningkatan kebahagiaan. Faktanya, peneliti berspekulasi bahwa kebahagiaan secara negative berbanding dengan pendapatan.
Pada sebagian besar kasus, menghabiskan uang untuk pengalaman mengarahkan pada kebahagiaan lebih. Lagipula item-item material suatu saat akan rusak.
Menanggapi masalah ini, sekali lagi, tiap orang memiliki kecenderungan tertentu tetapi hidup sederhana memang jauh lebih menentramkan dan menyenangkan, bukan? Teringat dengan seorang Presiden di Uruguay, Jose Mujica, yang dijuluki “Presiden Termiskin di dunia” karena hidupnya yang sederhana. Memberikan uang untuk pengalaman berbagi, pengalaman berharga akan memberikan dampak kebahagiaan pada yang member pula.
Jadi, Apakah Anda siap membeli kebahagiaan?
http://www.medicaldaily.com/money-my-mind-spending-future-experiences-leads-greater-happiness-well-being-323808

Ini salah satu artikel yang sebagian besar isinya adalah terjemahan. MINAT JASA TRANSLATER MURAH ENG-INDO, INDO-ENG. Bisa Nego. email: fatimah.zahra9@gmail.com
:)

Antara Ikan dan Pohon

Bismillah.
Bagaimana kabarnya?
Mudah-mudahan wajahnya senantiasa dihiasi senyuman dan hatinya diliputi kebahagiaan.

Yah, postingan sebelumnya aku udah mulai masuk ranah Farmasi. Perkenalan singkat tentang Farmasi walupun "mungkin"" pada akhirnya adik-adik atau teman-teman malah tambah nggak mengerti. Hehe.
Ya, itulah kehidupan, banyak yang tidak kita mengerti.

 Baiklah, ngomong-ngomong soal kuliah, sekarang mungkin adalah masa-masa penuh tantangan yang mendebarkan bagi setiap insan perkuliahan. Walaupun kesannya lebuay, tapi memang. Percayalah. Hehe.
Ya, sementara mengurus-mengurus sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan gelas sarjana (*ups salah), gelar sarjana maksudnya. Mungkin terkesan terlambat bagi mereka yang merasa kemudaan lulus (soalnya, udah ada beberapa rekan sejawat-eh- yang mendahuluiku, bukan mendahului ke alam sana ya, hiks-read). Tapi, tidak mengapa. Kau tahu, tiap orang memiliki potensi, petisi, prokrastinasi (eh), ehm tribulasi maksudnya, sendiri-sendiri. Yah, ada memang yang dari awal memiliki tekad yang kuat, telah menetapkan mimpinya jauh sebelum orang lain memikirkannya, ada pula yang sembari berjalannya waktu, barulah ia tahu bahwa ia bukanlah monyet tetapi ikan.
Maksudnya? Hehe, bukannya mau ngehina. Perrnah dengar 'kan pepatah, seekor ikan tak akan pernah berhasil memanjat pohon. Atau yah kurang lebih pepatah yang demikian lah. Maksudnya, saat kita tak menyadari potensi, kita ingin meraih segalanya, menjadi "potensi orang lain", menjadi bukan diri kita sendiri. Karena bahkan, kita tak mengenal siapa diri kita.
Nah, kurang lebih seperti itulah yang kualami, menjadi Fase kedua.
Kesyukuranku yang sangat besar adalah karena Ilmu Agama menyelamatkanku dari menjadi pribadi yang putus asa menjadi orang yang selalu mengambil pelajaran.

Hidup itu belajar. Belajar bahkan dari pelajaran terpahit dalam hidup kita. Saat kita mencoba untuk mencari tahu karakter kita, mencari tahu potensi dan kesempatan yang mungkin untuk kita dapatkan walaupun pada akhirnya JATUH karena berbagai alasan dan kendala.
Tetapi, kau tahu, saat Allah berfirman, "Maka sesunguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Bersama kesulitan itu ada kemudahan" (QS 94:5-6), dan kau mencoba MEMBUKA MATA HATIMU. Mencoba melihat segala kebaikan Allah ta'ala dan PERCAYA tentang hal itu. Maka tiba-tiba kau tahu, bahwa solusi ternyata terbuka lebar, bahwa dunia ini tidaklah selebar daun kelor, bahwa kau memang sangat membutuhkan-Nya untuk menuntunmu.

Dan dari situlah, aku belajar banyak. Walaupun aku tahu, sebagai seorang anak muda (hehe, masih muda lah) ke depannya aku  pasti masih harus banyak belajar lagi. Maka biarlah ini menjadi reminder ku kelak. Aku belajar, bahwa mimpi yang selama ini kita cari, potensi yang selama ini kita cari, sebenarnya sudah ada di sana. Tentang mimpi, maka kau hanya PERLU MENETAPKANNYA sekarang. Tentang potensi, kau hanya HARUS MENGASAHNYA lebih dalam. Aku yakin tiap kita sudah memiliki sesuatu yang kita sadari sebagai sebuah kelebihan, sekecil apapun itu!!! Tetapi, ketika kita mengasahnya untuk mencapai mimpi, maka itu akan membuat kita seperti naik JET. Yah, setidaknya jet akan lebih cepat.
Album pribadi: mimpi dan cita

Memang untuk mimpi jangka panjang, aku belum bisa berkata banyak, tetapi, untuk mimpi-mimpi jangka pendek, Allah telah memudahkannya untukku. Maka tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah!!!
Kau tahu kan, kalau Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam pernah bersabda, "Jika ingin bercita-cita, bercita-citalah Surga Firdaus!" Surga tertinggi. Kenapa? Karena cita-cita tinggi yang jelas akan memotivasi lebih kuat.
Rasulullah tidak hanya mengatakan raihlah surga, karena hal itu akan seperti--> saya mau sukses. Kenapa? Ya, surga itu banyak. Bahkan surga terendahpun surga, bahkan menjadi orang terakhir masuk surga pun ya masuk surga juga. Sama seperti orang yang mengatakan cita-citanya hanya untuk sukses. Ya, nonton TV di rumah pun sebenanrnya sukses, sukses nonton TV. Sukses itu banyak! Dan ketidakjelasan hanya akan membuat kita linglung.
Berharaplah surga firdaus! Supaya memotivasi kita untuk senantiasa beramal sebaik-baiknya, memperbaiki keikhlasan sebaik-baiknya, menjadi orang yang paling bertakwa. Bukankah itu mulia? Dan jauh lebih memotivasi dibanding hanya sekedar menginginkan surga, sekedar keinginan sehingga usahanya pun seadanya?
Begitupula untuk meraih kesuksesan di dunia ini.
Kenapa harus sukses di dunia?
Karena ummat Islam memang harus berjaya!

Hanya saja ya perlu ingat, bahwa AKHIRATlah tujuan dan yang ada di hati kita. Maka dunia akan mengikut.

Jadi ya:
No 1. Akhirat
Selanjutnya-->dunia ngikut. Tapi kita butuh usaha juga. Jadi ya, kita juga perlu menetapkan cita di dunia kita. Minimal yah planning. :)
Jadi antara Ikan dan Pohon, yah, untuk meraih cita yang udah kita tetapkan, ya itu tadi, kalau kamu ikan ya sadar aja kalau tempatnya di air dan jangan mau ikut-ikutan monyet manjat-manjat pohon. Moga dimengerti yah. Hehe

Wallohu 'alam
Sumber: Google image, shutterstock

*kritik dan saran sangat diharapkan. Let's share.

Farmasi-Is-Fun(?)

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaykum kawan, semoga senantiasa berbahagia ya. Dan senantiasa membahagiakan diri. Hehe.
Setelah usai berkali-kali mengadakan #edisinsomnia kayaknya malam ini akan menjadi malam yang indah. Eh? Hehe. Malam jum'at, malam yang indah lah! Bukan bagi roh-roh gentayangan yang *menurut sebagian besar orang* sangat menyukai malam ini. Oh, bukan-bukan! Malah, malam jum'at kayaknya setan nggak gitu minat. Soalnya, kaum muslimin banyak mengaji, terutama surah Al-Kahfi. Hehe.
*Yang ada malam minggu setannya banyak* Ups, nggak nakut-nakutin yah.

Oke.

Lucunya, setiap kali habis vakum lama, pasti plin-plan tema akan terjadi padaku lagi. Ha! Di salah satu tulisan sudah kusebutkan 'kan betapa plin-plannya diriku ini. Bukannya apa. Ternyata eh ternyata, usut punya usut, Rasa-rasanya, kira-kira, sepertinya.....(hehe, kepanjangan) blog ini pada akhirnya hanya menjadi teman berbagi susahku. (*maaf ya blogku, aku bukan teman yang baik). Tapi untungnya, kesusahanku kubawa senang aja di sini. Iye tak? (Ost.upin ipin). He... maksa banget ya?

Well, memang selalu dan selalu prologue nya panjang. AZ gitu loh! -___-"
Baiklah back to the topic.

Is Farmasi Fun?
Apakah farmasi menyenangkan?

Aku tergeltik menulis tentang ini karena sepertinya masih saja banyak anak muda zaman sekarang (ceileh) yang belum kenal farmasi. Bahkan JUJUR saja, waktu SMA saya nggak pernah dengar sedikit pun tentang Farmasi.


Simplenya:
Anak SMA: Kakak, kuliah di mana?
Kite-kite: Farmasi, dek. :)
Anak SMA : (Bengong). Itu universitas ya kak? Atau nama rumah makan?
Kite-kite : Glek! (mata tiba-tiba putih, keringat dingin, tenggelam dalam dunia sendiri) WHAT!!

Ya, kurang lebih seperti itu. TAPI, untungnya karena zaman yang sudah edan! (Tolong jangan negative thinking) Edan modernnya, akhirnya dengan keringat dan jerih payah yang sulit (padahal kerjanya cuman nonton TV) anak-anak mungil dan polos itu mengerti juga. Fiuh.
Well, kalo aku sih ceritanya lain. Udah di dalam dulu baru kejebak. (*UPS) Kejebak dalam kebahagiaan maksudnya.

Jadi sebenarnya apa sih itu farmasi?
Farmasi sebenarnya cuman sebuah fakultas di antara beberapa fakultas yang ada di dunia ini.
Bicaranya anak farmasi mungkin kadang-kadang bikin mumet soalnya, orang bahas meme lucu mereka bahasnya formula, orang bahas cinta-cintaan, mereka bahasnya obat-obatan, orang bahas  gadget terbaru, mereka bahasnya sediaan terbaru. Mana tasnya berat-berat lagi, bawa farmakope, textbook, laptop (untuk ebook bukan untuk game), dan alat-alat lab.
Tenang, TIDAK SEMUA. Cuman yang sangat mencintai pekerjaannya sebagai mahasiswa farmasi yang tersebut seperti di atas. Tapi, nggak semua yang tampak juga menunjukkan batiniahnya. Hehe.

Yah, dimana FUN nya?
Memang kedengarannya nyesek (iya tau kok *sok), tapi TAHUKAH ANDA?
80% yang ada dalam kehidupan Anda sebenarnya berkaitan dengan farmasi. Bahkan kalau mau bilang bisa jadi 90%.
Kok?
Makanan-makanan kemasan yang Anda telan, minuman-minuman kemasan, sabun cuci baju yang Anda gunakan, Sabun cuci piring yang sudah mau habis, Shampo yang baunya ganti-ganti tiap pekan, bedak yang Anda taburkan pada wajah sebelum ke sekolah atau kampus, bensin yang Anda gunakan untuk kendaraan, dan tak ayal, suplemen dan obat yang Anda konsumsi, Farmasis ada di belakang itu semua. HAHAHAHAHA. Eh.
Lagipula, di German, pekerjaan seorang farmasis sangat terkenal. Bahkan, dalam melakukan pemeriksaan pasien, farmasis juga harus mendampingi dokter dalam penyampaian resep. (dengernya dari dosen yang pernah kuliah di sana sih).
Dan jangan kira, farmasis juga berperan penting dalam hal meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. (Tentunya semua itu atas Izin Allah lah yah)

Nah, jadi SENGSARABAHAGIA=BERMAKNA pekerjaan itu.

Kenapa Sengsaranya saya sok coret. Karena sayangnya, masih banyak yang merasa sengsara dengan hal itu. Padahal, sengsara atau bahagianya itu tergantung bagaimana kita memandangnya. Ya, dimanapun kita berada, seSULIT apapun pekerjaannya tapi kalau kita memandangnya MUDAH, maka akan dimudahkan (tentunya disertai do'a). Dan seMUDAh apapun pekerjaannya kalau kita memandangnya SULIT maka akan disulitkan.

Jadi, tanamkan saja FARMASI-IS-FUN
kebetulan Farmasi dan Fun diawali oleh huruf F --> walaupun sebenarnya maksa.

Karena dengan menjadi Farmasis kita bisa menyelamatkan banyak kehidupan juga. Bukan cuman dokter, bray.

Jadi, tetapkan saja pilihanmu, saudara. ;)

Nb: Belajar di farmasi juga bisa mendekatkan kita kepada Allah. (Tergantung niat dan sudut pandang kita juga).


Okay, wassalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh.
Selamat menempuh hidup baru.
^_^

Panorama masa


Kadang aku berpikir,
Dapatkah aku memutar masa
Memperbaiki bulir-bulir jejak
Menghapus goresan-goresan salah
Menata kembali sikap dan kata
Menutup lubang yang telah terbuat
Yang kini menyisa sesal dan lara

Tetapi,
kenyataan menyadarkanku
bahwa tenggelam dalam rasa
hanyalah bagian dari tipu syaitan
yang tak ayal inginkan kita binasa
di akhirat yang abadi nan kekal

Allah mengizinkan kita berdiri
Hari ini, memperbaiki diri
Walau yah, luka masih terpatri
Tetapi masa depan tetaplah menanti
Menanti amal yang kan mengganti
mengganti salah dengan semangat memperbaiki
mengganti dosa dengan pahala yang mengalir

Karena masa masih Allah beri
Jangan pernah sia-siakan ia lagi
Sebelum saat sang pasti datang memanggil
Lalu jadilah kita hamba-hamba yang menyesali
dan takkan lagi bisa memperbaiki
Saat itu,
Yang ada hanya tangis dan sesak di hati
Berharap kembali
Walau hanya sejentik jari

Ya, Allah... di akhir-akhir hidup kami, berikanlah kami petunjuk untuk senantiasa berserah pada-Mu, memenuhi seruan-Mu, berjuang di jalan-Mu, mengikuti sunnah nabi-Mu. Dan jauhkanlah kami dari sifat munafik, riya', dan dengki. Jauhkanlah kami dari keburukan di dunia dan negeri akhirat. Wafatkanlah kami beserta orang-orang yang beriman, yang taat, dan mencintai-Mu. Panggillah kami dalam keadaan yang Engkau ridha. Izinkan kami berjumpa dengan-Mu..

Bumi Allah, Makassar
14 Rabi'ul Tsani 1436 H

S_U_K_S_E_S


Album Pribadi


#Sukses
Kita terlalu banyak berpikir sukses
Bercita besar menjadi orang yang sukses
Tapi, sudahkah kita tahu apa arti sukses?
Sudahkah kita tahu seperti apa sukses itu?
Sini....
Mari...
Ayo kita telaah kembali bagaimana sukses yang hakiki itu
Ini mungkin menurutku, tapi coba kite renungi
Sukses yang hakiki...
Adalah tatkala semua manusia kehausan yang dahsyat akibat sang surya yang hanya sejengkal, sedangkan engkau minum dari telaga yang takkan pernah lagi menghauskan
Adalah ketika semua orang tertunduk lesu, lemas, takut, khawatir; sedangkan engkau bersemu dan dimuliakan dengan mahkota dan mimbar dari cahaya
Adalah saat wajah hitam muram, tetapi wajah dan tubuhmu dipenuhi dengan cahaya yang menyilaukan
Adalah pada masa orang-orang diberi kitab di sebelah kiri, tetapi engkau di sebelah kanan
Adalah hari yang tak ada lagi perdagangan, dan engkau telah memetik hasil dari perdagangan yang paling menguntungkan

Ya, di hari itu
Di yaumul akhir
Di padang mahsyar

Sukseslah di dunia!!! Jadilah orang yang kaya! Sebab kekayaanlah yang mampu membuat kita untuk banyak berderma demi kemaslahatan ummat. Dan Rasul pun tidak meninggalkan utang saat wafatnya pertanda kekayaan yang beliau miliki.
Rasulullah bersabda “Kekayaan itu  tidak berbahaya bagi orang yang bertakwa kepada Allah “ (HR Ahmad)

Tetapi kawan, mari kita bersama mengingat tentang makna sukses yang hakiki. Sebab beratnya hari akhir itu,dan kita  hanya dapat menyelamatkan diri dengan memperbanyak amalan kebaikan dengan ikhlas dan ittiba' (mengikuti sunnah Rasulullah) di saat sekarang.
"Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (At-Tahriim: 6)

Maka mari sukseskan diri kita di dunia dan akhirat :)

My Album

Pages