Titik Tengah: Bermula dari Sini

Bismillahirrahmaanirrahiim

Titik Kedua

Ada saat keikhlasan kita diuji. Mungkin bukan saat kita melakukan kegiatan baik itu, mungkin beberapa lama setelahnya. Saat puing memori amal itu menyeruak, menyesakkan dada. Meminta keadilan terhadap sesuatu yang tak mungkin lagi terputar balik.


IKHLAS. Satu kata yang meliputi seluruh tujuan dan niat. Saat ia terkoyak, seketika itu pula jiwa dan raga tak berarah dan tersiksa. Rasa tidak puas, jengkel, dongkol, marah berputar-putar dalam bejana hati seakan siap untuk meledak. Menyalahkan semua perkara hingga yang terkecil hanya untuk mendapatkan lagi yang telah hilang. Atau yah, paling buruknya seperti itu.

Ada juga yang tak seberat itu, ingin diakui, dipuji, mengangkat citra (image) diri pada sudut pandang manusia lain. Merasa tak dihargai kala semua itu tak diraih. Membenci dan mengutuk seakan tiada henti.

Saudaraku, sekecil itukah kita?

Hati. Sadar tak sadar adalah nahkoda bagi bahtera tubuh. Raja bagi diri. Saat ia sakit, sekarat, seakan seluruh komponen hidup pun sakit dan sekarat. Benarlah kala manusia termulia, Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:

Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Baiknya niat akan melegakan kehidupan, menitikkan embun kebahagiaan tiap waktu, tiap saat. Tak ada derita kefakiran, tak pula gelisah tak tenar. Niat yang benar memulakan hati baik dan membaikkan pulalah visi dan semangat kita. Dengan demikian, baiklah jasad kita.

Lalu, dimanakah niat yang benar itu???
Apakah ikhlas itu???

Allah 'azza wa jalla. Tuhan seluruh alam. Pencipta, Pemberi Rezeki, Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Ya, Jika seluruh kegiatan berpusat pada satu tujuan. Maka takkan ada lagi keresahan. Tak ada lagi ketakutan. Dialah yang menjaminkan untuk kita rezki kita, menjaminkan bagi kita kehidupan kita. Hidup kita hanyalah bentuk usaha. Usaha mencari ridha-Nya. Sehingga segala kesulitan akan terabaikan sebab kita tahu, cinta-Nya sajalah yang kita cari. Jika Dia mencintai kita, surga adalah jaminan (in syaa Allah).

Tahukah kau tentang nikmat surga yang teramat dahsyat itu???

Allah Ta’ala telah menggambarkan kenikmatan surga melalui berbagai macam cara. 

Allah ta'ala berfirman dalam hadits qudsi, “Kusiapkan bagi hamba-hambaKu yang sholih (di dalam surga, -pen), yaitu apa yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas dalam hati semua manusia”, kemudian Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah jika kalian mau, ‘Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang’ (QS. As-Sajdah : 17)”[HR. Bukhari [3244] dari shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu anh]
 Di tempat lain, Allah membandingkan kenikmatan surga dengan dunia untuk menjatuhkan dan merendahkannya. Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda, “Tempat cemeti di dalam surga lebih baik dari dunia dan seisinya”.[HR. Bukhari [3250] 
Kenikmatan surga juga Allah Ta’ala gambarkan dengan menyebut manusia yang berhasil memasuki surga dan selamat dari adzab neraka, sebagai orang yang beroleh kemenangan yang besar. Sebagaimana Allah Ta’ala firmankan (yang artinya), “Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar” (QS. An-Nisaa’ : 13)
Sesungguh orang-orang yang bertakwa itu dalam taman-taman surga] dan (dekat) mata air (yang mengalir). Dikatakan kepada mereka, masuklah kedalamnya dengan sejahtera dan aman. Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan diatas dipan-dipan, mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya.(al-Hijr : 45-48)

Kenalilah surga dengan sebenar-benarnya supaya hati tergerak ingin ke sana. Aku telah mengamati manusia, dan tak satupun kudapatkan hari ini yang secara fitrah tidak menyenangi makanan yang enak, pakaian yang indah, rumah yang lapang dan nyaman. Aduhai, jika nikmat dunia saja telah begitu nikmat, bagaimanakah lagi dengan surga-Nya??

Jadi, tetapkanlah niatmu hari ini, esok, dan seterusnya. Pilihlah yang engkau inginkan!

0 komentar:

Posting Komentar

Pages